Sabtu, 10 Agustus 2013

Busana Muslim Indonesia Banyak Diminati Konsumen Luar Negeri

Fashion: Busana Muslim Indonesia Banyak Diminati Konsumen Luar Negeri. Jika dilihat perkembangannya, fashion muslim di luar negeri memang tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan desain busana muslim di Indonesia. Tak heran jika para penggemar fashion muslim di berbagai belahan dunia sangat meminati dan ingin mendapatkan produk fashion muslim hasil rancangan para desainer Indonesia.
Busana Muslim Indonesia. Dunia Wanita
Ini Lho, Kelebihan Busana Muslim Indonesia

Tampaknya, keinginan industri fashion Tanah Air untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia dapat diwujudkan. Makin banyak desainer busana muslim Indonesia yang diundang dan atau menggelar fashion show di pagelaran fashion muslim internasional.

Beberapa desainer busana muslim kita sudah berani memamerkan rancangan mereka ke kancah internasional, agar dikenal oleh perempuan muslimah di luar negeri. Amalia Aman, desainer asal Australia, mengungkapkan bahwa tren fashion busana muslim di Indonesia selangkah lebih maju dibandingkan negara-negara dengan penduduk beragama muslim lainnya. Contoh saja, di Sydney, Australia. Perkembangan fashion muslim di kota tersebut menurut Amalia masih tertinggal jauh. Pasalnya, mayoritas penduduk muslim di sana keturunan Arab, sehingga mereka terbiasa memakai busana muslim yang simpel, tidak banyak motif dan warna. "Di Sydney, kami (perempuan muslimah) memakai busana muslim yang masih sangat simpel, belum berani main warna yang terlalu banyak, tidak seperti di sini (Indonesia). Untuk itu, kami menyambut baik gebrakan fashion busana muslim Indonesia," ujar perancang keturunan Indonesia ini.

Tidak hanya Australia yang menyambut baik perkembangan busana muslim Tanah Air, Inggris juga menerima baik hal tersebut. Seperti yang pernah dikatakan oleh desainer Jeny Tjahyawati dan Tuty Adib, bahwa perempuan muslimah di luar negeri sangat terkejut dengan padupadan busana muslim yang dikenakan oleh perempuan muslimah Indonesia. Bagi mereka, permainan warna dan bahannya cukup berani, sehingga memberi banyak inspirasi dalam berbusana. "Mereka saking kagumnya sampai menanyakan bagaimana busana ini bisa dibeli. Sayangnya, kemarin kami tidak membawa banyak barang untuk dijual," ujar Jeny, yang bersama Tuty diundang untuk memeragakan koleksi mereka di The Urban Moslem Women Show di London, Inggris.

Memang patut disayangkan kalau Jeny dan Tuty tak sempat menjual koleksi mereka di luar negeri. Soalnya, umumnya desainer meraih keuntungan yang besar dari hasil menjual koleksi busana mereka di luar negeri. Maklum saja, harga jual barang di luar jauh lebih mahal daripada di Indonesia, padahal menggunakan bahan dengan kualitas yang sama. "Memang sih harga jual barang kami di sana pakai mata uang di negara setempat. Sulitnya, untuk negara Eropa, hanya berbelanja sebesar 10 poundsterling saja mereka sudah menggunakan kartu kredit. Sebenarnya ini sedikit menyusahkan bagi kami. Tapi itu menjadi bahan pembelajaran untuk kami," tukas Jeny, yang tak mau menyebutkan berapa besar keuntungannya dari menjual busana muslim di luar negeri.

Terlepas dari itu semua, kesempatan untuk "manggung" di luar negeri memang menguntungkan bagi industri fashion muslim Tanah Air. Kalau sudah begini, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia bukan tak mungkin akan segera terwujud.

female.kompas.com