Beberapa waktu yang lalu China telah merayakan kembalinya tiga astronot mereka yang berhasil menyelesaikan misi yang mencakup docking manual pertama negara itu di luar angkasa. Istimewanya, salah satu astronotnya adalah seorang perempuan! Dalam misi itu, ia melakukan eksperimen medis di luar angkasa. Astronot perempuan itu bernama Liu Yang. Perempuan kelahiran 6 Oktober 1978 ini adalah astronaut yang tergabung dalam kru Shenzhou 9 yang berangkat pada 16 Juni 2012. Liu pun kini menjadi perempuan China pertama yang berhasil ke luar angkasa.
Sebelumnya, Liu Yang bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Udara pada 1997 dan memenuhi syarat sebagai pilot sebelum akhirnya menjadi wakil kepala unit penerbangan dengan peringkat PLAAF. Dia adalah pilot veteran dengan 1.680 jam pengalaman terbang. Setelah 2 tahun menjalani pelatihan astronot, Liu unggul dalam pengujian dan terpilih sebagai calon korps astronot bersama dengan perempuan lainnya, Wang Yaping.
Liu dipilih untuk awak Shenzhou 9, misi berawak pertama ke stasiun ruang angkasa China Tiangong 1, bersama dengan Jing Haipeng dan Liu Wang. Liu pun menjadi astronot perempuan China pertama yang pergi ke luar angkasa. Tahun ini adalah 49 tahun setelah kosmonot perempuan pertama Valentina Tereshkova dikirim ke luar angkasa.
Shenzhou 9 merapat dengan pesawat ruang angkasa sekaligus laboratorium Tiangong 1 yang telah mengorbit lebih dari 300 kilometer di atas Bumi. Liu Yang mengatakan dirinya merasa nyaman dan betah berada di Tiangong 1. Di sana, ia dan dua astronot lainnya melakukan percobaan selama hampir dua minggu. Sepulangnya dari Luar angkasa, Liu berkata dirinya merasa sangat senang, dan sangat bangga dengan negaranya.
Pernikahan
Liu Yang adalah seorang anggota Partai Komunis Tiongkok. Dia adalah anak tunggal dan telah menikah tapi belum memiliki anak. Sebelumnya, seorang mantan pejabat spaceflight mengklaim bahwa pernikahan adalah persyaratan untuk semua astronot perempuan China. Hal itu karena perempuan yang sudah menikah itu dinilai lebih dewasa baik secara fisik maupun psikologis. Namun, persyaratan ini telah resmi ditolak oleh Direktur Pusat Astronot China dengan menyatakan bahwa hal itu merupakan sebuah pilihan dan tak ada aturan yang ketat.
www.mediaindonesia.com